Review Drama Korea "Reply 1988"
Drama Korea
Yang Humanis
Adalah 5 sahabat yang tinggal dalam satu komplek perumahan
biasa pada tahun 1980-an. Deok Sun, Jung Hwa, Sun Woo, Dong Ryung dan Taek seperti tak terpisahkan. Sejak kecil
mereka bermain, sekolah dan tumbuh hingga menjadi remaja SMA (kecuali Taek yang
tidak bersekolah karena menekuni Baduk). Reply 1988 adalah sebuah obat
kerinduan akan orisinalitas sebuah kisah
drama yang sekarang jarang ditemukan dalam kebanyakan drama Korea saat ini.
Geng Ssangmun Dong |
Awal cerita saya berkenalan
dengan drama ini adalah ketika saya sedang mencari drama baru untuk ditonton
setelah menamatkan 16 episode Strong Woman Do Bong Soon. Bertemu dengan sebuah
drama yang enak ditonton itu bisa dianalogikan dengan mencari pasangan hati;
berliku, penuh percobaan tetapi jika sudah cocok sulit terpisahkan.(hahahhaha)
Secara tidak sengaja saya menemukan drama ini diaplikasi Viu yang saya download
hampir sudah setengah semester ini. Dari awal episode, saya langsung jatuh
cinta dan tidak bisa berhenti untuk menonton keseluruhan jalan cerita. Karena
produksi dan penanyangan drama ini sudah lewat setahun yang lau, jadi saya bisa
langsung menonton sampai episode 20 dalam waktu kurang dari satu bulan.
Apa yang membuat Reply 1988 ini sangat menarik
perhatian saya?
Ada beberapa alasan kenapa drama ber-setting tahun
1980 ini berhasil membuat saya tidak bisa berhenti setelah satu episodenya
berakhir.
1). Karakter
Ada lima karakter utama yang menjadi perwakilan dari
generasi 80-an di Korea dalam drama ini.
a). Doek Sun (Lee Hye Ri)
Satu-satunya
gadis dalam geng pertemanan anak komplek Ssangmun Dong.
Saking akrabnya, dia bahkan tidak dianggap perempuan oleh teman-temannya. Doek
Sun tidak memiliki bentuk fisik menarik tetapi kepribadiannya yang sedikit
ceplas-ceplos membuat dia tidak gampang di-bully. Dia juga tidak pintar bahkan
posisinya di sekolah adalah 999. Meski begitu, kepribadiannya yang riang dan
penyayang membuat teman-temannya nyaman dengan dirinya.
Di rumah Deok Sun sering sekali bertengkar dengan
kakak perempuannya, Bora, yang digambarkan lebih cantik dan jauh lebih pintar
juga dalam bidang akademik. Sebagai anak nomor 2, Deok Sun memang tidak terlalu
diperhatikan orang tuanya. Bahkan kadang, bisa dibilang tidak dianggap. (Jangan
sedih. Ini deskripsi dalam artian lucu kok)
b). Jung Hwan (Ryu Jung Yeol)
Jung Hwan hidup dalam kecukupan setelah kakaknya Jung
Bong memenangkan lotere yang membuat keluarganya menjadi orang kaya baru di
komplek Sangmun dong. Kepribadiannya yang jaim dan cool membuatnya sering
menutupi banyak emosi-nya. Jung Hwan adalah tipe cowok yang suka memasukkan
tangannya ke dalam saku, memendam perasaan sama cewek yang ditaksirnya (karena
jaim), tetapi dia juga pintar. Di dalam cerita Repply 1988 ini, dia memendam
perasaan sukanya terhadap Deok Sun sampai akhir cerita.
c). Sun Woo (go Kyung Pyo)
Karakter paling normal di antara anggota geng Sangmun
Dong adalah Sun Woo. Karakternya yang dewasa dan penyayang membuat dia menjadi
Omma Chin (sebutan untuk anak baik-baik) di komplek ini. Sun Woo tinggal
bersama ibu dan adik perempuan kecilnya
di rumah dekat rumah Taek. Ayahnya meninggal ketika dia baru masuk SMA
dan setelah itu hidup paspasan. Saking baiknya, Sun Woo tidak pernah complain
dengan apapun yang diberikan ibunya, termasuk uang saku atau pun bekal makanan.
Dalam cerita ini, Sun Woo jatuh cinta dengan kakak Deok Sun dan menikahinya
ketika dewasa.
d). Dong Ryung (Lee Dong Hwi)
Namanya paling susah disebut. Anak guru di sekolah
tetapi malasnya minta ampun. Dia lebih suka have fun dari pada harus
belajar. Dong Ryung punya kepribadian yang ramai. Bisa dibilang kalau tidak ada
tipe orang seperti ini, Geng Sangmun Dong bakalan sepi. Oleh karena itu, dia
sangat klop sekali dengan Deok Sun yang juga menyukai kebisingan. Di balik
sikap periangnya, Dong Ryung sebenarnya kesepian karena kesibukan orang tuanya
di sekolah dan di perusahaan asuransi (ibunya menjadi pegawai asuransi). Dia
jarang makan masakan ibunya meski setiap hari selalu mendapat uang jajan yang
sangat cukup.
e). Taek (Park Bo Gum)
Menurutku ini adalah karakter paling unik. Terlihat
innocent tetapi sebenarnya cukup "brengsek". (oooppp..deskripsinya ). Taek
berhenti sekolah ketika SMP( kalau nggak salah) karena menjadi atlet Baduk
(catur Korea) dan sering ikut kompetisi baik dalam negeri dan luar negeri.
Karakter Taek digambarkan sebagai jenius baduk yang banyak mengalahkan
pesaingnya. Dia juga memiliki banyak sekali uang karena sering menang tetapi
jarang ada di rumah karena sering bepergian. Geng Ssangmun Dong sering bertemu
di rumah Taek. Bisa dibilang kamar Taek adalah markas mereka. Dari nonton film,
makan ramen, pizza, ngobrol sampai tidur bareng mereka lakukan di sini. Alasannya
sederhana. Rumah Taek adalah rumah paling sepi di antara rumah anggota Geng
Sangmun Dong dan selain itu Taek juga jarang di rumah jadi mereka sekalian
ketemuan di sini.
Taek terlihat lugu (teman-temannya selalu menjaga perkataan dan perilaku setiap berada di depannya) tetapi sebenarnya dia kadang merokok. Dia menyukai Deok Sun dan menikahinya ketika dewasa.
Bahkan cerita Reply 1988 diambil dari sudut pandang cerita mereka di masa
sekarang.
Selain 5 karakter utama ini, ada banyak lagi karakter
dalam drama ini yang memiliki porsi besar dalam menghidupkan cerita. Setiap
keluarga dari ke-5 orang ini memiliki cerita sendiri-sendiri yang menjadi dasar
plot drama dari episode 1 sampai 20.
2). Detil setting tempat dan penampilan karakter
Memproduksi drama bersetting masa lalu bukanlah
perkara gampang. Hal ini dipahami betul oleh pihak produksi drama ini yang
berhasil mereplika suasana tahun 1980 hampir tanpa cela. Selama kita menonton
drama ini, baik rumah, perabotan, jalan dan bahkan mobil semuanya benar-benar
menampilkan kondisi tahun 1980 di Seoul. Ada adegan di mana Deok Sun memakai
make-up dan dia menggunakan tape untuk membuat lipatan mata yang lebih besar. Sepertinya
waktu itu, operasi plastik belum dikenal di Korea Selatan.
Baju-baju yang dipakai pemain pun terlihat sangat “jaman
dulu banget”.. Celana jeans berpinggang tinggi (yang diadopsi sekarang sebagai
high waist jeans) dengan baju dimasukkan dan celana dilipat.Selain itu, rumah
mereka juga penuh dengan perabotan lama seperti TV tabung kecil, kompor minyak
(orang yang sudah kaya menggunakan kompor gas) dan briket batu bara sebagai
penghangat rumah.
Selain dua hal di atas, gaya hidup anak muda waktu itu
juga ditampilkan dengan baik. Hal-hal seperti musik dan film populer, slang 80-an,bahkan model sepatu menjadi daya tarik tambahan untuk
mengapresiasi drama ini.
3). Plot (Alur Cerita).
Dari awal saya bilang bahwa
Reply 1988 ini drama humanis yang terlihat cukup genuine untuk
mendeskripsikan problematika hidup yang dihadapi oleh orang-orang waktu itu.
Kita tidak akan disajikan dengan jalan
cerita yang dibuat-buat seperti kisah cinta antara anak pengusaha kaya dan
gadis miskin seperti kebanyakan kisah percintaan di drama, tetapi lebih kepada
kehidupan sehari-hari yang lumayan membuat kita meneteskan air mata. Setiap
keluarga dari kelima sahabat yang saya sebutkan di atas memiliki kisah
sendiri-sendiri yang dihubungkan dengan keadaan di Korea waktu itu.
Salah satu contohnya adalah demo
yang terjadi tahun 1988 oleh para mahasiswa menjadi latar belakang cerita
bagaimana keluarga Deok Sun cemas setengah mati ketika Song Bo Ra (kakak Deok
Sun) belum pulang karena diciduk aparat; karena dianggap melakukan aksi penentangan
terhadap pemerintah. Di sini kita bisa ketahui bahwa proses demokrasi di Korea
waktu itu masih dikontrol sama pihak pemerintah. Ada juga masalah pelarangan
pernikahan dengan nama keluarga sama yang membuat Bo Ra dan Sun Woo harus
meminta ijin berlutut di hadapan kedua orang tuanya dan menunggu menikah sampai
peraturan pelarangan nikah dengan nama keluarga sama dicabut. Bahkan adegan di
episode pertama memakai latar belakang Olimpiade 1988 yang diselenggaran di
Korea sebagai latar belakang Deok Sun menangis berteriak karena tidak jadi
terpilih sebagai gadis pengiring rombongan kontingen dari negara Madagaskar
karena negara ini tidak jadi mengikuti Olimpiade.
4). Manisnya Masa
Lalu
Menurut saya, ide dasar dari
pembuatan drama ini adalah memberikan sebuah tontonan kepada kita tentang
perbandingan cara hidup generasi 80 dan sekarang. Karena belum ada internet,
smartphone (yang sekarang menjadi bagian penting dari kehidupan generasi
milenial), kita mungkin bertanya-tanya tentang bagaimana menjalani hidup.
Ternyata manusia itu memang adaptif. Ketika barang-barang gadget ini belum ada,
kita pun bisa menikmati hidup. Yang paling ketara adalah interaksi. Reply 1988
menyajikan gambaran kehidupan akrab antara satu tetangga dan tetangga yang lain
yang di eja wantahkan dengan saling membicarakan masalah (bisa dibilang masalah
keluarga satu adalah masalah bagi keluarga lain), membantu –meski hanya berupa
bertukar masakan, memberikan perhatian dan nasehat, saling berkumpul dan
bercengkerama antara tetangga dan juga konflik-konflik kecil yang kerap terjadi
dalam kehidupan bertetangga.
Orang-orang komplek Ssangmun Dong |
Masa yang manis tentunya jika
kita membandingkan dengan kehidupan masyarakat kota sekarang yang lebih
menyukai kehidupan individualis.
Jika anda bukan penggemar Drama
yang melankolis, tenang saja karena Reply 1988 juga memiliki porsi komedi yang
lumayan cukup untuk membuat kita tersenyum, mesem bahkan tertawa
terbahak-bahak. Dan bagi anda yang menyukai adegan-adegan penguras air mata,
siapkan banyak tisue juga ketika menonton drama ini. Bukan karena kisah cinta
berdarah-darah antara tokoh utama tetapi kisah menyentuh cinta keluarga yang
saya jamin pasti membuat kita ingin menghabiskan waktu lebih bersama
orang-orang tercinta di sekitar kita.
N.B:
*Saya menyukai akting hampir semua aktor di sini, terutama Park Bo Gum yang terlihat sangat lugu.
* Drama ini (Sejauh ini) adalah drama yang paling realistis dari segi make-up yang pernah saya tonton di dunia perdramaan Korea. Semua pemain terlihat lumayan natural dengan make-up yang disesuaikan dengan kondisi tahun 1988.
*Adik Sun Wo,bernama Jin Joo adalah anak paling cute dalam drama ini.
*Adik Sun Wo,bernama Jin Joo adalah anak paling cute dalam drama ini.
Comments
Post a Comment