Review - AADC 2?

Ada Apa Dengan Rangga? 
(Awas Review mengandung sedikit spoiler!!!!!)
itu adalah judul yang menurut saya lebih pas untuk mendeskripsikan jalan cerita AADC2? sebuah film fenomenal tanah air besutan sutradara kondang Riri Reza dan ditulis secara apik oleh Mira Lesmana. Film tema remaja yang legen
daris pada tahun 2000 an ini mendapatkan sekuel keduanya di awal tahun 2016 -persisnya 14 tahun sejak premier pertamanya di bulan Februari 2002. Pecinta film tanah air kembali disuguhi chemistry antara Rangga dan Cinta yang tentu saja membawa memori nostalgia tentang cerita masa muda. 

 Saya punya kesempatan untuk menonton film ini pada tanggal  7 Mei 2016 bersama teman-teman yang juga menanti bagaimana kelanjutan cerita Rangga dan Cinta.  Berikut adalah review singkat saya tentang film ini. 

Jalan Cerita 
 dari 10 mungkin saya akan memberi nilai 8 untuk jalan cerita. Kalau kita sering berangan-angan bagaimana nasib percintaan antara dua tokoh utama cerita pastinya kita menginginkan akhir cerita yang happy Ending. keinginan ini dikabulkan dengan baik oleh Mbak Mira. diakhir film kita akan tersenyum manis melihat Rangga dan Cinta bersatu dan saling mengatakan rasa cinta. Kenapa saya hanya memberikan 8? hmm...alasan utamanya karena tidak ada yang sempurna di dunia ini dan 10 menurut saya adalah angka penuh yang melambangkan kesempurnaan. Cerita AADC2 ? menurut penglihatan mata penulis saya adalah sangat simple. Sebelum menonton, jujur saya mengharapkan cerita yang lebih apik dengan konflik yang lebih up and down yang bisa membuat penonton greget dan mungkin merasakan ketegangan ketika menonton. ya mirip-mirip cerita romance mainstream. kecewa? sedikit..beneran sedikit banget karena para pemainnya yang bikin kesederhanaan cerita AADC 2 menjadi lebih kerasa..gimana gitu buat para penonton. Tak bisa dibantah lagi kemampuan Nicolas Saputra dan Dian Sastro -pemeran Rangga dan Cinta- yang sangat apik sekali memainkan peran mereka sebagai dua orang kekasih yang meski berstatus mantan tetapi seperti masih memiliki keinginan untuk kembali bersama lagi. chemistry keduanya pantas diacungi semua jempol yang ada di badan..hehehhehe...gak bisa dibantah lagi bahwa Nico dan Dian adalah Kate dan Leonardo-nya Indonesia. hanya lewat tapan mata dan ekspresi wajah, kita sudah bisa menebak bahwa mereka masih saling mencintai. 

Apakah pemain lain tidak berperan sama-sekali dalam menghidupkan cerita??hmm..jawabannya adalah tidak. karena geng Cinta masih meliki taji yang cukup penting dalam menghidupkan cerita. Lihat saja bagaimana si telmi Milly yang dengan kepolosannya berhasil menarik mulut para penonton untuk tertawa karena pasangan Milly dan Mamet, AADC2? menjadi lebih berwarna dengan humor. jangan lupa, Cinta yang dengan ke "angkuhan" untuk jaim terhadap Rangga juga menjadi daya tarik sendiri sebagai penarik humor dalam film ini. karakter-karakter lain seperti Karmen dan Maura juga ikut turut memberikan sumbangsih dalam menghidupkan cerita terlebih Karmen yang seperti mengganti peran Alya yang dihilangkan. Ingat bagaimana Alya adalah satu-satunnya anggota genk Cinta yang paling bijak. Di sini gantian Karmen yang menjadi lebih dewasa dibanding ke tiga temannya. 

 Terkait dengan kesan saya yang ingin mengganti judul AADC dengan AADR (Ada Apa Dengan Rangga), ini karena hampir sekitar 50% inti film menceritakan bagaimana usaha Rangga untuk mendapatkan Cinta kembali. Rangga seperti seorang "penghasut atau mungkin perayu" yang berhasil mengobrak-abrik perasaan Cinta sehingga cinta kembali Goyah meski statusnya sudah bertunangan dengan lelaki lain. wajarkah? wajar sekali. karean Rangga menurut say adalah tipe lelaki setia dengan perasaannya. Ini bisa terjadi dengan seseorang yang menyukai sastra seperti seni. Orang-orang seperti ini memilki perasaan peka sehingga ketika dia jatuh cinta maka akan sulit untuk menghilangkan perasaan itu dalam waktu yang singkat. _Semoga Mbak Mira mengamini kalimat saya...wkwkwkw. 

Faktor lain yang menjadi daya tarik AADC2? adalah Jogjakarta dan daerah sekitar seperti Magelang dan Klaten, dan keterlibatan banyak sekali seniman dalam film ini. Ketelitian Riri Reza memang patut diacungi jempol dengan berhasilnya menangkap sudut-sudut Jogja yang sangat romantis dengan karya seni autentik yang bertaburan di sana-sini mengiringi cerita Rangga dan Cinta. 
Ada lagi, puisi- puisis Rangga. Puisi adalah karakter dalam film AADC baik yang pertama dan yang kedua. Dalam sekuel ini, Rangga tetap memikat dengan puisi-puisi syahdunya yang pasti sangat sayang untuk ditinggalkan. Bahkan pesan yang dia berikan pada Cinta pun dia tulis dalam puisi.
 (Lihatlah tanda tanya itu, jurang antara kebodohan dan keinginanku untuk memilikimu sekali lagi)
Overall,AADC 2? adalah film nostalgia yang sangat berhasil membawa orang untuk kembali mengingat banyak hal dalam hidup mereka terutama yang berkaitan dengan masa ketika AADC 1 sedang digandrungi banyak orang. jarang sekali saya melihat para penonton begitu terlibat dalam film selain dalam film ini. Penonton ikut tersipu malu, tertawa, berkomentar dan juga bertepuk tangan ketika para karakter dengan berlakon menjalani cerita hidup mereka. hal yang sangat jarang kita lihat dalam setiap gedung bioskop yang kita masukin. 
saran 
hmm..pertama saya mungkin akan sedikit mengajukan protes pada Mbak Mira karena Alya dibuat meninggal dalam film ini. kenapa? kalau nanti seandainya ada ide untuk membuat sekuel AADC3 kan jadinya ia tidak akan muncul. kenapa tidak diberi opsi lain seperti menikah dengan orang luar atau mungkin belajar di luar negeri seperti yang dilakukan Laudia Cheryl si pemeran Alya. keluhan kedua saya adalah AADC2? di rating untuk remaja yakni bisa ditonton oleh remaja berusia minimal 13 tahun yang menurut saya terlalu muda untuk menonton AADC 2 yang seharusnya ditonton oleh dewasa terkait dengan usia para karakter yang memang sudah dewasa. 

Comments

Popular Posts